Hai, apa kabar? Udh move on? Samaan dong kita, jadian yuk
*eaaaaaakkk
Ibaad balik lagi nih, buat bikin rusuh dan ngerecokin kalian
semua seperti biasanya, gak apa kan? Hehehe
Gue udah ngebet bener bikin tulisan buat sahabat, udah lama
banget sampe-sampe lupa mau mulai nulis dari mana. Ada momen dimana kita
ngerasa sahabat itu berharga banget, ada. Namun, saat berada pada titik
terendah dalam persahabatan semua mungkin aja berbanding terbalik, makin kesini
makin gue yakinin kalau sahabat sejati itu emang gak ada, hanya sebuah harapan
besar yang menggantung tinggi dan saatnya tiba akan jatuh juga dan semuanya
bakal sirna.
Dear sahabat,
Maafkan jika aku telah memvonis keberadaan kalian yang tak
nyata, hanya angan belaka. Bukan karena aku orang paling benar di dunia, bukan
karena aku telah temukan yang lain, bukan karena aku telah lelah akan pasang
surutnya persahabatan. Mungkin sejak saat ini aku udah gak pantes buat disebut
sahabat kalian, terlalu banyak keegoisan dan kesoktauan yang telah aku lakukan
terhadap kalian. Entah itu dalam hal kecil untuk hidup kalian ataupun hal
besar. Berlagak tau segalanya, tau yang terbaik, nyatanya aku hanya bocah soktau
bak setitik debu di tengah samudera. Terlebih, kesoktauan ku yang telah
berimbas tak baik untuk kalian, hidup kalian. Aku terlupa akan hidup ku sendiri
yang masih jauh dari kata sempurna, dengan sombongnya aku telah jauh masuk
mengatur akan segala yang berhubungan dengan kalian. Terlupa akan siapa yang
memiliki semua ini, siapa yang tau akan segala yang terbaik untuk kalian.
Tuhan, ialah yang berhak akan vonis segala hal dalam hidup kalian termasuk
hidupku juga, ia yang tau hal yang terbaik untuk kita semua, dan dengan
lancangnya aku telah melangkahi itu semua. Mungkin aku manusia paling berdosa
di dunia yang tenggelam akan kesoktauan dan keegoisan. Persahabatan yang sejati
kembali tak kutemui karna akulah yang telah merusak semua, disengaja ataupun
tak disengaja sama saja, semuanya udah terjadi dan tak mungkin dapat terulang,
sekali lagi sahabat sejati memang tak benar adanya, benar kata orang sahabat sejati
hanyalah amal. Iya, amal ibadah kitalah yang nantinya akan benar menjadi
sahabat sejati, sedangkan sahabat yang kita anggap sahabat saat ini bisa saja
esok lusa pergi dan takkan kembali dalam hidup kita. Kesalahanku dan kesalahan
kalian yang meyakini akan adanya sebuah persahabatan yang sejati telah membawa
kita pada kekecewaan satu sama lain, mungkin sebuah kekecewaan yang belum
pernah terjadi sebelumnya bahkan mungkin akan menjadi puncak kekecewaan yang
ada akan sebuah persahabatan yang dibanggakan. Maafkan aku sahabat-sahabat,
mungkin ini terlihat bodoh dan konyol tapi yakinlah dan sadarilah sahabat
sejati memang tak ada, dan ketahuilah satu hal sebaik apapun aku ataupun kalian
terhadap sahabat, takkan mungkin dapat menerima segalanya yang ada pada diri
kita, keburukan-keburukan kita. Karena orang yang paling menerima segalanya
yang ada dalam diri kita hanyalah orangtua kita, bukan sahabat. Ada masa orang
yang kita anggap sahabat akan berabalik jadi sebaliknya seperti aku, kalian
telah salah menilai aku baik sebelumnya dan pada akhirnya harus kecewa akan
tingkahku yang selama ini kalian anggap baik. Memang benar kata pepatah “Don’t judge
the book by its cover”. Tapi ya gitu, kebanyakan dari kita akan tertarik
membaca buku karena rayuan cover yang memperdaya kita untuk membacanya dan gak
dapat dipungkiri ada pula yang sebaliknya, kembali lagi pada diri kita
masing-masing.
Kemudian, sahabat, lebih baik kita mengurus diri kita
masing-masing untuk hindari hal yang tak diinginkan dikemudian hari. Seperti
apa yang perrnah gue bilang dipostingan sebelumnya, bahwa akan selalu ada batas
tipis yang tak tampak tapi membatasi, privasi. Ada baiknya kita jaga
masing-masing wilayah privasi kita. Seberat apapun itu, belajarlah untuk
menghadapi segalanya sendiri meskipun pada akhirnya kita memang butuh bantuan
orang lain karena kita adalah makhluk social. Jika telah lelah akan semuanya,
ceritakan semuanya kepada yang maha segalanya, bukan sahabat. Hanya kepadnyalah
kita akan dapat solusi atas segala macam permasalahan yang ada, sekali lagi tak
ada andil dari sahabat, segalanya memang mutlak datang dariNya.
Sahabat-sahabatku, terima kasih atas semuanya yang telah
kalian berikan kepadaku, kalau bisa utang-utang kalian cepat dilunasi ya.
Hehehe… *lagi bokek nih*
Maaf atas segala kesalahan yang aku sengaja, aku sadari
semua kesalahan sepertinya bukan karena ketidak sengajaan apalagi kebetulan,
pure datangnya dari gue sendiri. Semoga kita semua jadi orang sukses dengan
cara kita masing-masing, baik di dunia maupun di akhirat. Maafkan atas
kesoktauan gue, keegoisan gue. Maafin, kalau masih bisa, jika emang udah gak
bisa apa boleh buat, terpaksa balikan sama mantan *eh Maaf maaf, efek hujan
nih. Hehehe…
“Sahabat sejati, sebuah harapan yang kita lambungkan tinggi
dan jika waktunya tiba akan jatuh juga kemudian sirna tak berbekas, karena
teman sejati hanyalah amal. – Ibaad, Bungkusanpermen
Demikian postingan gak jelas gue kali ini, mungkin postingan terakhir
buat bulan Oktober ini.
Postingan selanjutnya bakal ada di bulan November ya
guys J
*gayanya kayak ada yang baca aja ini blog kampret*
Hahahahha *ketawa tamvan*
*Official intagram account Bungkusan Permen bakal release bulan depan guys, ntar semua quote kampret gue bakal gue post juga disana. Dont forget to FOLLOW!
See ya, hope you’ll be mine, mkr *eh MAAP. ^^
Byeee~