Friday, October 14, 2016

Penyesalan Tak Mutlak Jadi Akhir Segalanya

Haiii haiii Fans. Hehehe...
Ibaad balik lagi nih, seperti biasa ngepost tulisan kampret, tulisan provokasi, tulisan gak penting tak sarat makna. Hahaha… Perlu kalian ketahui, sesungguhnya tulisan gue gak mutlak tentang pengalaman pribadi gue tapi bisa dari pengalaman teman, sahabat, atau bahkan mantan gue. Iya ada beberapa postingan yang gue tulis berdasarkan request dari mantan gue dan itu bukan tentang kisah kami. Jadi, tolong jangan diciye ciyein, ntar balikan. Wahahaha… Becanda doang, jangan diseriusin!

Pernah ngerasain penyesalan yang paling mendalam?
Gue yakin kita semua pasti pernah ngerasain betapa kampretnya rasa sesal, nyiksa bener dah pokoknya.
Kadang kita sok-sok nyalahin keadaan dll, padahalkan dasarnya kita aja yang dengan mudahnya teledor sehingga terjerumus ke lembah penyesalan. Ya gitu deh, penyesalan emang datangnya diakhir, mutlak sob gak usah diraguin lagi. Percaya deh sama ibaad. *senyum tamvan*

Oh iya, sebelum muncul fitnah kalau tulisan gue ini mutlak penyesalan dalam hal cinta gue mau lurusin dulu, penyesalan yang gue bahas ini umum kok, universal banget. Sumpah!
Ada banyak bentuk dan sasaran penyesalan, tergantung pribadi masing-masing sih soal apa yang disesalin. Ada yang nyesel soal cinta-cintaan, pekerjaan, keluarga. Banyaaak!
Penyesalan acap kali datang kala kita lupa, iya lupa bersyukur atas apa yang kita miliki. Tak luput pula disebabkan oleh emosi yang tak terkontrol, kenapa emosi? Ya karena dengan emosi yang meledak-ledak kita bisa salah ambil keputusan atau hal sejenisnya yang gak menutup kemungkinan keputusan yang berujung penyesalan. Emosi jelas menutup sisi bijak kita dalam menghadapi problem atau mengambil keputusan.

Pada akhirnya segala bentuk sesal yang muncul seringkali udah gak berguna sama sekali, karena penyesalan selalu bersahabat dengan kata “terlambat” dan jika telah terlambat habislah sudah. Tapi satu yang pasti satu penyesalan mengajarkan kita akan hal besar untuk kehidupan kita di masa yang akan datang.
Tapi jika terlambat yang gue bilang ini dibenturin sama kata-kata familiar ini “gak ada kata terlambat” gimana? Gue akuin, “gak ada kata terlambat” emang benar adanya tapi untuk hal penyesalan bisa gue pastiin pasti terlambat, karena apa? Karena penyesalan emang datang diakhir setelah semuanya udah terjadi, dan itu mutlak terlambat. Gimana? Bingung kan loe? Sama! Gue juga. Wahahahaha…

Gue lurusin, kata “gak ada kata terlambat” itu cocoknya sama hal-hal tertentu doang, contohnya dalam hal belajar, ya emang gak ada kata terlambat buat belajar selagi ada niat pasti bisa. Gitulah kira-kira. Hehe…
Nah kalau elu bilang gak ada kata terlambat buat ngajak mantan elu balikan yang elu tinggalin sih kayaknya bakalan useless. Karena ini soal hati sob, tapi jangan terlalu percaya ya sama gue kalau soal ini, belom tentu bener, malahan sering salah. Hahahaha *ketawa jahat*
Ngomongin penyesalan emang kayak gitu, kayak sayangnya aku ke kamu. Gak ada habisnya *eaaaaakk*
Nyesel kan loe ninggalin gue :p Wahaha *ketawa jahat* 
Lah ini apa, kenapa jadi melenceng gini ya x_x
Dalam hal sederhana, terkadang kita khilaf berkata kasar kepada teman atau bahkan orangtua kita. Mutlak akan muncul rasa penyesalan jika memiliki nurani, nah kalau gak yaudalah ke laut aja loe, dasar gak punya hati, gue benci! *lah ini kok drama banget, maafin ibaad ya *sungkem
Penyesalan ninggalin orang yang sebenarnya berharga banget buat kita juga perih sob, kenapa? Karena kita lupa bersyukur akan dia, dan kala kita tersadar semuanya hampir pasti terlambat. Yang tersisa tinggalah penyesalan yang kampret. *mewek*
Gitu deh terkadang kita baru sadar akan berharganya seseorang saat seseorang itu pergi dari hidup kita. Tapi dari deretan penyesalan yang ada, hal yang paling kita sesali nantinya adalah waktu yang kita lewatkan gitu aja, tak sempat bahagiain orangtua, dan lebih khususnya kayak penyesalan gue, penyesalan gue yang belum sempat bawain calon pendamping hidup gue ketemu nenek tapi nenek udah keburu pergi. Ini seriusan sedih banget! Nenek I love you! Promise you that I’ll find a girl like you someday :) 

Sekali lagi kebukti, penyesalan emang tak bisa dilepaskan dengan kata “terlambat”. Terlambat sudah menyesali semuanya. Di masa mendatang kita semua mesti lebih wise lagi ngadepin segalanya, baik itu dalam hal cinta-cintaan, keluarga, persahabatan dll. Bagi kalian yang sering berantem trus gampang bilang putus ke pacarnya, inget jangan nurutin congor aja cuk. Karena seperti yang gue bilang dipostingan sebelum-sebelumnya kalau kesempatan kedua itu gak seindah kesempatan pertama dan kerap kali berujung sama atau bahkan berujung lebih mengenaskan. Penyesalan tu perih banget, sumpah! *peluk mantan*
Ambilah hikmah dari sebuah penyesalan, apapun, sebesar apapun. Sekalipun penyesalan dan terlambat tak akan terpisahkan, belajarlah akan kewaspadaan agar tak terulang penyesalan dikemudian hari.

“Penyesalan mutlak muncul diakhir, tapi satu penyesalan ajarkan kita seribu kewaspadaan tuk hadapi kehidupan di masa mendatang”- Ibaad, bungkusanpermen

Well, sekian postingan gue kali ini. Maafin agak baper dikit. Hehe

See ya!

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More