Haiii haiii Fans. Hehehe...
Ibaad balik lagi nih, seperti biasa ngepost tulisan kampret,
tulisan provokasi, tulisan gak penting tak sarat makna. Hahaha… Perlu kalian
ketahui, sesungguhnya tulisan gue gak mutlak tentang pengalaman pribadi gue
tapi bisa dari pengalaman teman, sahabat, atau bahkan mantan gue. Iya ada
beberapa postingan yang gue tulis berdasarkan request dari mantan gue dan itu
bukan tentang kisah kami. Jadi, tolong jangan diciye ciyein, ntar balikan.
Wahahaha… Becanda doang, jangan diseriusin!
Pernah ngerasain penyesalan yang paling mendalam?
Gue yakin kita semua pasti pernah ngerasain betapa
kampretnya rasa sesal, nyiksa bener dah pokoknya.
Kadang kita sok-sok nyalahin keadaan dll, padahalkan
dasarnya kita aja yang dengan mudahnya teledor sehingga terjerumus ke lembah
penyesalan. Ya gitu deh, penyesalan emang datangnya diakhir, mutlak sob gak
usah diraguin lagi. Percaya deh sama ibaad. *senyum tamvan*
Oh iya, sebelum muncul fitnah kalau tulisan gue ini mutlak penyesalan
dalam hal cinta gue mau lurusin dulu, penyesalan yang gue bahas ini umum kok,
universal banget. Sumpah!
Ada banyak bentuk dan sasaran penyesalan, tergantung pribadi
masing-masing sih soal apa yang disesalin. Ada yang nyesel soal cinta-cintaan,
pekerjaan, keluarga. Banyaaak!
Penyesalan acap kali datang kala kita lupa, iya lupa
bersyukur atas apa yang kita miliki. Tak luput pula disebabkan oleh emosi yang
tak terkontrol, kenapa emosi? Ya karena dengan emosi yang meledak-ledak kita
bisa salah ambil keputusan atau hal sejenisnya yang gak menutup kemungkinan
keputusan yang berujung penyesalan. Emosi jelas menutup sisi bijak kita dalam
menghadapi problem atau mengambil keputusan.
Pada akhirnya segala bentuk sesal yang muncul seringkali
udah gak berguna sama sekali, karena penyesalan selalu bersahabat dengan kata “terlambat”
dan jika telah terlambat habislah sudah. Tapi satu yang pasti satu penyesalan
mengajarkan kita akan hal besar untuk kehidupan kita di masa yang akan datang.
Tapi jika terlambat yang gue bilang ini dibenturin sama
kata-kata familiar ini “gak ada kata terlambat” gimana? Gue akuin, “gak ada
kata terlambat” emang benar adanya tapi untuk hal penyesalan bisa gue pastiin
pasti terlambat, karena apa? Karena penyesalan emang datang diakhir setelah
semuanya udah terjadi, dan itu mutlak terlambat. Gimana? Bingung kan loe? Sama!
Gue juga. Wahahahaha…
Gue lurusin, kata “gak ada kata terlambat” itu cocoknya sama
hal-hal tertentu doang, contohnya dalam hal belajar, ya emang gak ada kata
terlambat buat belajar selagi ada niat pasti bisa. Gitulah kira-kira. Hehe…
Nah kalau elu bilang gak ada kata terlambat buat ngajak
mantan elu balikan yang elu tinggalin sih kayaknya bakalan useless. Karena ini
soal hati sob, tapi jangan terlalu percaya ya sama gue kalau soal ini, belom
tentu bener, malahan sering salah. Hahahaha *ketawa jahat*
Ngomongin penyesalan emang kayak gitu, kayak sayangnya aku
ke kamu. Gak ada habisnya *eaaaaakk*
Nyesel kan loe ninggalin gue :p Wahaha *ketawa jahat*
Lah
ini apa, kenapa jadi melenceng gini ya x_x
Dalam hal sederhana, terkadang kita khilaf berkata kasar
kepada teman atau bahkan orangtua kita. Mutlak akan muncul rasa penyesalan jika
memiliki nurani, nah kalau gak yaudalah ke laut aja loe, dasar gak punya hati,
gue benci! *lah ini kok drama banget, maafin ibaad ya *sungkem
Penyesalan ninggalin orang yang sebenarnya berharga banget
buat kita juga perih sob, kenapa? Karena kita lupa bersyukur akan dia, dan kala
kita tersadar semuanya hampir pasti terlambat. Yang tersisa tinggalah penyesalan
yang kampret. *mewek*
Gitu deh terkadang kita baru sadar akan berharganya
seseorang saat seseorang itu pergi dari hidup kita. Tapi dari deretan
penyesalan yang ada, hal yang paling kita sesali nantinya adalah waktu yang
kita lewatkan gitu aja, tak sempat bahagiain orangtua, dan lebih khususnya kayak penyesalan
gue, penyesalan gue yang belum sempat bawain calon pendamping hidup gue
ketemu nenek tapi nenek udah keburu pergi. Ini seriusan sedih banget! Nenek I love you! Promise you that I’ll find a girl
like you someday :)
Sekali lagi kebukti, penyesalan emang tak bisa dilepaskan
dengan kata “terlambat”. Terlambat sudah menyesali semuanya. Di masa mendatang
kita semua mesti lebih wise lagi ngadepin segalanya, baik itu dalam hal
cinta-cintaan, keluarga, persahabatan dll. Bagi kalian yang sering berantem trus gampang bilang
putus ke pacarnya, inget jangan nurutin congor aja cuk. Karena seperti yang gue
bilang dipostingan sebelum-sebelumnya kalau kesempatan kedua itu gak seindah
kesempatan pertama dan kerap kali berujung sama atau bahkan berujung lebih
mengenaskan. Penyesalan tu perih banget, sumpah! *peluk mantan*
Ambilah hikmah dari sebuah penyesalan, apapun, sebesar
apapun. Sekalipun penyesalan dan terlambat tak akan terpisahkan, belajarlah
akan kewaspadaan agar tak terulang penyesalan dikemudian hari.
“Penyesalan mutlak muncul diakhir, tapi satu penyesalan
ajarkan kita seribu kewaspadaan tuk hadapi kehidupan di masa mendatang”- Ibaad, bungkusanpermen
Well, sekian postingan gue kali ini. Maafin agak baper
dikit. Hehe
See ya!
0 comments:
Post a Comment