Saturday, October 29, 2016

Tak Ada Sahabat Sejati

Hai, apa kabar? Udh move on? Samaan dong kita, jadian yuk *eaaaaaakkk
Ibaad balik lagi nih, buat bikin rusuh dan ngerecokin kalian semua seperti biasanya, gak apa kan? Hehehe
Gue udah ngebet bener bikin tulisan buat sahabat, udah lama banget sampe-sampe lupa mau mulai nulis dari mana. Ada momen dimana kita ngerasa sahabat itu berharga banget, ada. Namun, saat berada pada titik terendah dalam persahabatan semua mungkin aja berbanding terbalik, makin kesini makin gue yakinin kalau sahabat sejati itu emang gak ada, hanya sebuah harapan besar yang menggantung tinggi dan saatnya tiba akan jatuh juga dan semuanya bakal sirna.

Dear sahabat,

Maafkan jika aku telah memvonis keberadaan kalian yang tak nyata, hanya angan belaka. Bukan karena aku orang paling benar di dunia, bukan karena aku telah temukan yang lain, bukan karena aku telah lelah akan pasang surutnya persahabatan. Mungkin sejak saat ini aku udah gak pantes buat disebut sahabat kalian, terlalu banyak keegoisan dan kesoktauan yang telah aku lakukan terhadap kalian. Entah itu dalam hal kecil untuk hidup kalian ataupun hal besar. Berlagak tau segalanya, tau yang terbaik, nyatanya aku hanya bocah soktau bak setitik debu di tengah samudera. Terlebih, kesoktauan ku yang telah berimbas tak baik untuk kalian, hidup kalian. Aku terlupa akan hidup ku sendiri yang masih jauh dari kata sempurna, dengan sombongnya aku telah jauh masuk mengatur akan segala yang berhubungan dengan kalian. Terlupa akan siapa yang memiliki semua ini, siapa yang tau akan segala yang terbaik untuk kalian. Tuhan, ialah yang berhak akan vonis segala hal dalam hidup kalian termasuk hidupku juga, ia yang tau hal yang terbaik untuk kita semua, dan dengan lancangnya aku telah melangkahi itu semua. Mungkin aku manusia paling berdosa di dunia yang tenggelam akan kesoktauan dan keegoisan. Persahabatan yang sejati kembali tak kutemui karna akulah yang telah merusak semua, disengaja ataupun tak disengaja sama saja, semuanya udah terjadi dan tak mungkin dapat terulang, sekali lagi sahabat sejati memang tak benar adanya, benar kata orang sahabat sejati hanyalah amal. Iya, amal ibadah kitalah yang nantinya akan benar menjadi sahabat sejati, sedangkan sahabat yang kita anggap sahabat saat ini bisa saja esok lusa pergi dan takkan kembali dalam hidup kita. Kesalahanku dan kesalahan kalian yang meyakini akan adanya sebuah persahabatan yang sejati telah membawa kita pada kekecewaan satu sama lain, mungkin sebuah kekecewaan yang belum pernah terjadi sebelumnya bahkan mungkin akan menjadi puncak kekecewaan yang ada akan sebuah persahabatan yang dibanggakan. Maafkan aku sahabat-sahabat, mungkin ini terlihat bodoh dan konyol tapi yakinlah dan sadarilah sahabat sejati memang tak ada, dan ketahuilah satu hal sebaik apapun aku ataupun kalian terhadap sahabat, takkan mungkin dapat menerima segalanya yang ada pada diri kita, keburukan-keburukan kita. Karena orang yang paling menerima segalanya yang ada dalam diri kita hanyalah orangtua kita, bukan sahabat. Ada masa orang yang kita anggap sahabat akan berabalik jadi sebaliknya seperti aku, kalian telah salah menilai aku baik sebelumnya dan pada akhirnya harus kecewa akan tingkahku yang selama ini kalian anggap baik. Memang benar kata pepatah “Don’t judge the book by its cover”. Tapi ya gitu, kebanyakan dari kita akan tertarik membaca buku karena rayuan cover yang memperdaya kita untuk membacanya dan gak dapat dipungkiri ada pula yang sebaliknya, kembali lagi pada diri kita masing-masing.
Kemudian, sahabat, lebih baik kita mengurus diri kita masing-masing untuk hindari hal yang tak diinginkan dikemudian hari. Seperti apa yang perrnah gue bilang dipostingan sebelumnya, bahwa akan selalu ada batas tipis yang tak tampak tapi membatasi, privasi. Ada baiknya kita jaga masing-masing wilayah privasi kita. Seberat apapun itu, belajarlah untuk menghadapi segalanya sendiri meskipun pada akhirnya kita memang butuh bantuan orang lain karena kita adalah makhluk social. Jika telah lelah akan semuanya, ceritakan semuanya kepada yang maha segalanya, bukan sahabat. Hanya kepadnyalah kita akan dapat solusi atas segala macam permasalahan yang ada, sekali lagi tak ada andil dari sahabat, segalanya memang mutlak datang dariNya.
Sahabat-sahabatku, terima kasih atas semuanya yang telah kalian berikan kepadaku, kalau bisa utang-utang kalian cepat dilunasi ya. Hehehe… *lagi bokek nih*
Maaf atas segala kesalahan yang aku sengaja, aku sadari semua kesalahan sepertinya bukan karena ketidak sengajaan apalagi kebetulan, pure datangnya dari gue sendiri. Semoga kita semua jadi orang sukses dengan cara kita masing-masing, baik di dunia maupun di akhirat. Maafkan atas kesoktauan gue, keegoisan gue. Maafin, kalau masih bisa, jika emang udah gak bisa apa boleh buat, terpaksa balikan sama mantan *eh Maaf maaf, efek hujan nih. Hehehe…
“Sahabat sejati, sebuah harapan yang kita lambungkan tinggi dan jika waktunya tiba akan jatuh juga kemudian sirna tak berbekas, karena teman sejati hanyalah amal. – Ibaad, Bungkusanpermen

Demikian postingan gak jelas gue kali ini, mungkin postingan terakhir buat bulan Oktober ini. 
Postingan selanjutnya bakal ada di bulan November ya guys J *gayanya kayak ada yang baca aja ini blog kampret*
Hahahahha *ketawa tamvan*
*Official intagram account Bungkusan Permen bakal release bulan depan guys, ntar semua quote kampret gue bakal gue post juga disana. Dont forget to FOLLOW!

See ya, hope you’ll be mine, mkr *eh MAAP. ^^

Byeee~

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More