Hai... hai.. hai..
Rame gilak ya, udah pada antri rapi nungguin ibaad balik ngerusakin mindset kalian dengan kata-kata yang berlawanan dengan arus nan anti mainstream. haha..
Btw ngomongin soal antri, budaya atau entah apa itulah ya di negara kita yang tercinta ini tentang antri masih sangat memperihatikan, mungkin mental juga turut berpengaruh akan hal ini. Gimna enggak, beberapa waktu silam gue ke spbu layaknya orang-orang pada umumnya yang ingin mengisi bahan bakar kendaraan, lah ditengah antrian yang panjangnya luar biasa, kudapati seorang oknum ibu-ibu yang bikin antriannya sendiri. Ini gimana coba? gue yang udah antri lama ditikung gitu aja dan beliau duluan ngisi BBMnya kemudian pergi seolah tak berdosa. Ini kenapa ngenes bener gue, mantan-mantan udah pada pergi trus nikah, lah ngantri BBM di spbu gue masih juga ketikung. Asem! Kamvret! !@#$!@%!%!%1% *agak marah*
Well, skip ajalah cerita yang pedih ini, sok atuh pindah ke topik lain. Ingat judul! Hahaha
Juri gadungan, bahasan gue sebelumnya yang udah gue share kali ini bakalan gue kupas lagi dikit. Berhubung adanya request dari fans dan berkat dukungan lingkungan sekitar gue yang lumayan banget juri gadungannya. Hehe
Seorang oknum yang mungkin kehabisan kerjaan sehingga beralih profesi menjadi juri gadungan dengan tugas fungsional untuk menilai hidup seseorang yang kerap kali dengan standar yang masih abu-abu. Anehnya dengan standar penilaian yang abu-abu, mereka tetep aja terlihat tanpa cacat celah dan terus terusan menilai hidup seseorang. Hampir bisa gue pastiin penilaian yang dihasilkan tidaklah objektif. Kenapa demikian? penilaian yang dilontarkan oleh mereka manusia dari planet lain berlandaskan pada pandangan satu arah aja, dengan dibumbui rasa soktau yang menggebu-gebu kemudian memvonis hidup seseorang dengan instan. Vonis, vonis, dan vonis itu doang kerjaan utama mereka.
Lah trus gaji mereka berapa buat ngejudge gitu? Nah jawab sendiri ya kalian para judges! HAHAHA *ketawa jahat*
Lebih dalam tentang juri gadungan, mereka dengan data akan seseorang yang keakuratannya diragukan tetap aja jalan terus, ngejudge terus, padahal kalau diliat-liat lagi apa iya hal-hal yang mereka tau udah bener? udah menyeluruh? apa mereka udah paling bener? kenapa gak menilai hidup mereka masing-masing aja? Tapi ya susah, juri gadungan kan "perfect" jadi mereka gak mungkin dinilai, tapi menilai.
Ketika elu baru kenal orang dalam jangka waktu beberapa hari trus nyimpulin penilaian elu akan orang tersebut dengan mudahnya. Situ sehat?
Jangankan hitungan hari, bahkan dalam hitungan tahun juga kita tak akan tau secara keseluruhan gimana hiruk pikuk hidup seseorang. Kenapa? karna keterbatasan kita yang notabene cuma manusia, bukan tuhan. Bahkan tak menutup kemungkinan kita pada lingkup keluarga juga belum tentu tau segalanya akan hidup keluarga kita.
Lah kok bisa? privasi. Iya privasi, sedekat apapun kita dengan keluarga, teman, atau rekan kerja pasti akan tetap ada yang namanya privasi. Gitu! Coba baca lagi postingan gue sebelumnya tentang privasi. Hehe *ketawa tamvan*
Jadi, gak ada celah buat kalian juri gadungan yang berasal dari planet lain untuk tetap ngasi penilaian akan hidup orang! Gak sama sekali.
Kalian tau apa? tau banyak? gak sama sekali. Juri gadungan mah gak tau segalanya, Allah lah juri sesungguhnya yang tau segalanya. Catet!
"Juri gadungan, memberi penilaian akan hidup seseorang secara random. Seolah paling benar dan tahu banyak, nyatanya tidak sama sekali." -Ibaad, bungkusanpermen.id
Kemudian gimana dengan kita? iya, kita korban dari penilaian juri gadungan yang brutal. Gmn?
Tetap aja fokus, jalan terus aja. Yang terpenting, anggap aja mereka layaknya asap. Ya mesti agak perih kala asap itu mengenai mata kita tapi sesaat doang kok, akan tiba waktunya asap itu tertiup dan terbawa angin dan yang tersisa hanyalah kesejukan akan hembusan angin tersebut. Jangan menghindar, dan jangan baper! Ketika kita dijudge trus baper habislah sudah. Jangan baper, cukup HADAPI!
Ketika kita mampu bertahan dengan sejuta cercaan dan tetap berjalan ke depan maka kita berada pada tahap pendewasaan untuk kesekian kalinya, anggaplah mereka rintangan yang nantinya akan mengupgrade pribadi kita. Yang terpenting kehadiran mereka manusia dari planet lain jangan sampai membuat kita downgrade, harus upgrade. HARUS!
Well, itu aja sih yang ada di kepala gue tentang juri gadungan yang gue sebut manusia dari planet lain. Jangan tanya planet apa, jangan! Hahaha
Semoga kita selalu dilindungi dari para juri gadungan yang terkutuk! HAHAHA
See ya guys, have a nice day!
Saturday, December 16, 2017
Juri Gadungan, Manusia From Another Planet!
6:38 AM
Unknown
No comments
0 comments:
Post a Comment